
POLMAN Bandung Terima Kunjungan Benchmarking Politeknik Negeri Lampung
December 5, 2025Bandung, 5 Desember 2025 – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025 yang dijalankan mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Manufaktur (TRM) Politeknik Manufaktur Bandung (POLMAN) kembali menghasilkan inovasi bermanfaat bagi masyarakat. Tahun ini, tujuh mahasiswa diterjunkan ke Desa Sukaluyu, Kecamatan Pangalengan, pada 27 Oktober–7 November untuk membantu pelaku UMKM budidaya jamur yang sering kesulitan memperoleh serbuk kayu, bahan utama dalam pembuatan baglog (media tanam jamur).
Selama ini pelaku usaha jamur bergantung pada pemasok serbuk kayu dari luar desa, sementara di wilayah tersebut sebenarnya banyak tersedia limbah kayu yang belum dimanfaatkan. Melihat peluang tersebut, tim KKN TRM merancang dan membuat sebuah mesin wood crusher, yaitu mesin pencacah kayu yang mengubah potongan limbah kayu menjadi serbuk halus sesuai kebutuhan budidaya jamur.
Pembuatan mesin ini memakan waktu sekitar tiga bulan, mulai dari survei kebutuhan UMKM, perancangan desain, pembelian material, hingga proses pembuatan dan uji coba. Dengan anggaran sekitar Rp7–8 juta, mahasiswa membangun mesin yang kuat dan aman. Rangkanya menggunakan besi siku 50x50x5, sedangkan cover-nya terbuat dari plat baja tebal 2 mm agar lebih tahan benturan dan aman saat mesin beroperasi.
Mesin yang berbobot sekitar 120 kg ini digerakkan oleh mesin diesel 8 HP. Mesin diesel dipilih karena terkenal tahan lama dan mampu bekerja dalam waktu panjang – penting untuk UMKM yang sering memproses kayu dalam jumlah besar. Tenaga dari mesin diesel disalurkan menggunakan puli dan V-belt, yaitu sistem sabuk yang umum digunakan untuk memindahkan putaran mesin ke bagian kerja utama. Untuk mencacah kayu, mahasiswa menggunakan chainsaw blade (mata potong gergaji mesin) yang dapat menghasilkan serbuk lebih halus dan merata, sesuai standar pembuatan baglog.
Cara kerja mesin dibuat sederhana. Kayu dimasukkan melalui hopper (corong masuk). Di dalam mesin, pisau pemotong berputar cepat mencacah kayu menjadi serbuk, kemudian keluar melalui corong pengeluaran dan dapat langsung digunakan sebagai bahan pembuatan baglog. Dengan adanya mesin ini, pelaku UMKM tidak lagi harus membeli serbuk kayu dari luar desa, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan proses produksi lebih lancar.
Agar mesin dapat digunakan dalam jangka panjang, mahasiswa juga menyiapkan buku panduan mengenai penggunaan, perawatan berkala, serta langkah pemecahan masalah sederhana. Mereka turut menyediakan mini drill untuk menajamkan mata pisau, serta alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, dan kacamata agar warga lebih aman saat mengoperasikan mesin.
Selama berada di Desa Sukaluyu, mahasiswa tidak hanya membuat mesin, tetapi juga mempelajari langsung proses budidaya jamur dari para UMKM, mulai dari pembuatan baglog, penanaman bibit, perawatan kumbung (rumah budidaya jamur), hingga proses panen. Pemahaman lapangan ini membantu mereka menyesuaikan desain mesin agar benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga melakukan kegiatan sosial, salah satunya mengajar di SD Pasirmalang 05 dengan materi edukasi dasar dan pengenalan teknologi sederhana kepada siswa.
Hasil kegiatan KKN TRM Polman Bandung ini tidak hanya membantu mengatasi kelangkaan serbuk kayu, tetapi juga membuka peluang pemanfaatan limbah kayu menjadi produk yang bernilai. Mesin wood crusher tersebut diharapkan mampu menurunkan biaya produksi baglog, meningkatkan efisiensi UMKM jamur, dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa
Kolaborasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa vokasi tidak hanya belajar membuat produk, tetapi juga mampu membawa perubahan nyata bagi masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna.
Penulis: Fakhri Rofi Prasetyo
Editor: Reza A. Pratama







