Sejarah Polman

Sejarah Polman Bandung


POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG (POLMAN Bandung) adalah Pionir Pendidikan Politeknik di Indonesia. Polman Bandung merupakan Politeknik Negeri dan Politeknik Pertama di Indonesia sejak tahun 1976 yang dahulu bernama Politeknik Mekanik Swiss (PMS-ITB).

Tahun 1973


Pendirian Polman Bandung merupakan hasil kerja sama bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Konfederasi Swiss. Perjanjian kerja sama kedua Negara tersebut ditanda tangan pada tanggal 6 Desember 1973.

Pemerintah Republik Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri yang pada saat itu dijabat oleh Adam Malik, sedangkan Pemerintah Konfederasi Swiss diwakilkan oleh Duta Besar Konfederasi Swiss Mr. Dr. Max Feller, dimana salah satu hasil perjanjian tersebut adalah pendirian Politeknik Mekanik Swiss (PMS).

Tujuan dari pendirian Politeknik Mekanik Swiss (PMS) adalah untuk mendukung perkembangan teknologi industri di Indonesia melalui pendidikan teknik. Program pendidikan politeknik yang dilaksanakan pada saat itu menekankan pada peningkatan kemampuan dan penerapan teknologi industri pada bidang pembuatan perkakas presisi, perawatan mesin produksi, dan perancangan mekanik.

Tahun 1974


Project Groundbreaking – Pada pelaksanaan program pendidikan, pihak Swiss menyediakan bahan pengajaran dan peralatan praktik,  membangun bengkel dan menyediakan tenaga ahli. Sedangkan pihak Indonesia membangun Gedung perkuliahan, administrasi, fasilitas penunjang lainnya dan menyediakan biaya operasional pendidikan.

Kemudian untuk pelaksanaanya, Pemerintah konfederasi Swiss menunjuk Swiss Contact (yayasan bantuan teknis Swiss) sebagai pelaksana proyek dari pihak Swiss, sedangkan dari sisi pemerintah Indonesia menunjuk Institut Teknologi Bandung ITB sebagai pelaksanaan dari pihak Indonesia. Oleh karena itu kenapa nama Politeknik Mekanik Swiss (PMS) terdapat juga nama Institut Teknologi Bandung (ITB) yang lebih dikenal pada saat itu dengan singkatan PMS-ITB.


Tahun 1975


Pada tahun 1975 pembangunan kampus Politeknik Mekanik Swiss dimulai, bertempat di Komplek Kanayakan No. 21 Jalan Ir H. Juanda Dago Kota Bandung. Politeknik Mekanik Swiss sebagai politeknik pertama di Indonesia, dan satu-satunya yang ada pada saat itu, Politeknik Mekanik Swiss kemudian menjadi pilot project bagi pendirian politeknik lain di seluruh Indonesia.

Tahun 1976


Initial gate 1976. The Entrance to a new vocational education system in Indonesia.

Perkuliahan diselenggarakan 3 tahun pada bidang: Tool Making; Machine Maintenance; Design & Drafting.

Tahun 1977


Tanggal 24 maret 1977, Politeknik Mekanik Swiss – Institut Teknologi Bandung (PMS-ITB) secara formal diresmikan oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Sjarif Thajeb. Tanggal 24 maret 1977 tersebut akhirnya ditetapkan sebagai tanggal Dies Natalis PMS-ITB.

PMS-ITB dikenal sebagai Pionir pendidikan Politeknik di Indonesia, dan PMS- ITB berhasil merealisasikan tujuan pendidikan tinggi vokasi yang memperoleh sambutan sangat baik dari kalangan industri. Lulusan PMS-ITB benar-benar diterima oleh pasar kerja karena prestasi yang dicapai sesuai dengan tujuan pendidikan profesional yang diharapkan untuk menghasilkan tenaga-tenaga ahli yang terampil dan berkualitas. Berdasarkan dari keberhasilan ini Pemerintah Indonesia mendirikan Politeknik-Politeknik Negeri lainnya sebanyak 6 (enam) Politeknik baru di seluruh Indonesia dan sebuah Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik (Polytechnic Education Development Center/ PEDC).

Berbeda dengan sistem pendidikan akademik yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik agar mampu mengembangkan IPTEK masyarakat luas, pendidikan tinggi berbentuk Politeknik adalah Pendidikan Tinggi vokasi (Vocational Oriented Higher Education) yang memiliki tugas untuk menyiapkan peserta didik agar dapat langsung memasuki pagar kerja sesuai dengan keahlian yang di milikinya sesuai dengan arti kata vokational yang bermakna keahlian. Selain mendapat ilmu pengetahuan dan keterampilan, alumni POLMAN Bandung juga dibekali dengan sikap kerja yang dibentuk selama mengikuti perkuliahan. Salah satu keunggulan yang dimiliki POLMAN Bandung dalam menyiapkan lulusan yang siap untuk bekerja adalah suasana belajar yang dipadukan dengan suasana industri, sehingga lulusannya memiliki kesiapan pengetahuan, keterampilan, kehadiran dan sikap kerja. Bahasa industri yang diciptakan adalah menerapkan metode pembelajaran yang dikenal sebagai Production Based Education (PBE). Melalui metode PBE mahasiswa akan terlibat langsung dalam kegiatan pengembangan dan pembuatan produk, baik standar maupun customized, untuk keperluan industri yang terintegrasi dalam kurikulum pendidikan. Melalui pendekatan ini mahasiswa akan mendapatkan keuntungan berupa pengalaman untuk melatih keterampilan yang secara nyata diperlukan oleh industri.

Tahun 1978


Pada bulan Desember 1978 Angkatan pertama Politeknik Mekanik Swiss – Institut Teknologi Bandung (PMS-ITB) lulus.

Tahun 1980


Pada bulan September 1980 Politeknik Mekanik Swiss – Institut Teknologi Bandung (PMS-ITB) mengembangkan Jurusan Teknik Gambar dan Perancangan

Tahun 1982


Pada bulan Agustus 1982 terdapat Unit Pelayanan Industri Politeknik Mekanik Swiss – Institut Teknologi Bandung (PMS-ITB) yang merupakan bagian tersendiri untuk menerima dan mengerjakan jasa produksi bagi kebutuhan industri

Tahun 1985


Politeknik Mekanik Swiss – Institut Teknologi Bandung (PMS-ITB) menerapkan Sistem Pembelajaran Berbasis Produksi (Production Based Learning – PBL)

Tahun 1987


Lebih dari 100 industri selama 10 tahun terakhir ini telah berperan dalam kegiatan industri ini dengan kecenderungan yang selau meningkat. Oleh karena itu Politeknik Mekanik Swiss – Institut Teknologi Bandung (PMS-ITB) merespon kebutuhan industri nasional akan tenaga ahli pada bidang pengecoran logam. Pada tahun 1987 Politeknik Mekanik Swiss – Institut Teknologi Bandung (PMS-ITB) membuka Teknik Pola Pengecoran Logam. Pada saat itu, Jurusan ini adalah satu-satunya sekolah pengecoran logam yang terdapat di Indonesia

Tahun 1991


Mengikuti ketentuan pemerintah dan mengingat tujuan pendidikan politeknik untuk menunjang industri manufaktur, pada tanggal 6 Juni 1991 Politeknik Mekanik Swiss mengubah nama menjadi Politeknik Manufaktur Bandung – Institut Teknologi Bandung (POLMAN – ITB) yang memiliki visi untuk menjadi ujung tombak pendidikan dan penerapan teknologi manufaktur di Indonesia. Di lain pihak dengan adanya industri ini, POLMAN Bandung akan dapat mengevaluasi program pendidikannya agar menghasilkan lulusan dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri terkini.

Pada tahun 1991 ini, POLMAN Bandung mulai mengembangkan pendekatan Cooperative 3-2-1 Based Education untuk lebih menegaskan peran industri dalam membangun Sumber Daya Manusia professional yang handal dan kompeten pada bidangnya melalui program magang industri Cooperative 3-2-1 based education berarti POLMAN Bandung bermitra dengan industri untuk melaksanakan pendidikan D-3 vokasi dengan 3 semester pendidikan dasar di POLMAN Bandung, 2 semester magang industri dan 1 semester pendidikan lanjut kembali dilaksanakan di Kampus POLMAN Bandung. Dengan kegiatan magang industri selama 1 tahun penuh mahasiswa akan mendapatkan pengalaman kerja nyata dalam rangka membangun pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja.

Di sisi lain kegiatan magang industri selama 1 tahun tersebut dapat memberikan masukkan informasi bagi POLMAN Bandung tentang tingkat teknologi yang di tetapkan industri saat itu, disamping juga dapat membantu pihak indusri dalam mengisi posisi kerja pada level teknis ahli.

Tahun 1995


Membuka jurusan baru yaitu Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika

Tahun 1996


Bulan Oktober 1996 Restrukturisasi Organisasi POLMAN-ITB.

Tahun 1998


Kemandirian POLMAN-ITB, menjadi lembaga pendidikan Politeknik yang mandiri dengan nama Politeknik Manufaktur Bandung disingkat Polman Bandung.

Tahun 2002


Semua program studi dari empat jurusan (1) Teknik Gambar dan Perancangan Mekanik (1980), (2) Teknik Pola Pengecoran Logam (1987), (3) Teknik Pengecoran Logam (1988), Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika (1995). Masing-masing meraih akreditasi “A” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dimana Badan Akreditasi tersebut tergabung dalam aliansi Indonesian-German Institute (IGI).

Tahun 2003


Mulai menetapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 pada 2 (dua) bidang : Higher Education Services dan Design & Manufacturing of Metal Casting Products, Precision Tooling, Production Machines & System Control. Sampai saat ini, Polman Bandung selalu menetapkan Mutu ISO dapat dilihat pada laman berikut ini ISO 9001:2015 .

Tahun 2022


Politeknik Manufaktur Bandung memulai pembangunan Kampus 2 Polman Bandung di Majalengka – Jawa Barat

Development Project of POLMAN’s 2nd Campus in Majalengka to support the new industrial area in REBANA METROPOLITAN

Tahun 2023


Politeknik Manufaktur Bandung memiliki multi kampus yang beralamat di Dago Pojok (Dago Pojok No. 21) hasil kerjasama antara Politeknik Manufaktur Bandung dengan Universitas Padjajaran.

Sumber Gambar: berbagai sumber media dan kontributor
Penerimaan Mahasiswa