Teknologi Rekayasa Perancangan Manufaktur
Program Studi Teknologi Rekayasa Perancangan Manufaktur
Teknologi Rekayasa Perancangan Manufaktur (TRPM) adalah program Sarjana Terapan yang memiliki karakter kuat pada penguasaan keahlian teknologi rekayasa dan perancangan manufaktur yang menggunakan landasan operasional berbasis keahlian (skill based) dan berbasis ilmu pengetahuan (knowledge based). TRPM dirancang khusus untuk mempersiapkan lulusan sebagai seorang perancang produk manufaktur (mesin dan atau peralatan perkakas presisi), manajer, perekayasa teknik yang siap bekerja di Industri Manufaktur atau menjadi wirausahawan berbasis teknologi.
Jenjang Pendidikan dan Gelar Akademik Program Studi Teknologi Rekayasa Perancangan Manufaktur
Program Sarjana Terapan (Diploma-IV) dengan gelar lulusan Sarjana Terapan Teknik (S.Tr.T.)
Visi Program Studi Teknologi Rekayasa Perancangan Manufaktur
Sebagai program studi unggul dalam pendidikan tinggi vokasi bidang perancangan manufaktur di Indonesia yang terdepan pada penerapan teknologi perancangan manufaktur yang diakui dunia.
Misi Program Studi Teknologi Rekayasa Perancangan Manufaktur
- Menyelenggarakan pendidikan terapan yang berkelanjutan yang efektif dan efisien;
- Menghasilkan lulusan sebagai perancang produk/mesin/tools inovatif, supervisor konstruksi mekanik, berjiwa wirausaha (entrepreneur), dan dapat berperan aktif pada tingkat nasional/internasional;
- Memberikan kontribusi positif melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah/swasta maupun industri melalui pengembangan produk dan layanan dalam bidang perancangan manufaktur di tingkat nasional, regional, maupun internasional.
Struktur Kurikulum Program Studi Teknologi Rekayasa Perancangan Manufaktur
Program ini ditempuh dalam waktu empat tahun dengan model pembelajaran yang disusun sedemikian rupa sehingga mahasiswa dapat melaksanakan belajar di Polman Bandung, industri manufaktur, dan lingkungan masyarakat. Mahasiswa belajar berbagai ilmu pengetahuan dasar dan keahlian di Polman Bandung, selanjutnya melakukan program praktik di industri manufaktur selama satu semester untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh serta memahami suasana dan kondisi obyektif di lapangan kerja.
Mahasiswa juga belajar untuk melakukan pembelajaran timbal balik antara mahasiswa dan masyarakat melalui program KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata Pengabdian pada Masyarakat) sebagai salah satu bentuk peran serta membangun masyarakat serta meningkatkan kepekaan penghayatan kemanusiaan, kepedulian kepada masyarakat, berbagi pengetahuan dan pengalaman, pengembangan pengetahuan baru, serta kemampuan kepemimpinan (leadership), interpreneurship dan kerjasama (team work).
Keunggulan Program Studi Teknologi Rekayasa Perancangan Manufaktur
Prodi TRPM menyiapkan mahasiswa untuk mampu:
- Menghasilkan lulusan yang mampu merealisasi produk mulai dari desain produk sampai pada penguasaan teknologi rekayasa manufaktur, memiliki pengalaman industri dan kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai desain dan proses manufaktur ke dalam sistem yang efektif serta mampu bersaing dalam pasar global, sehingga dapat memberikan kontribusi pada pengembangan bidang teknologi, ekonomi, dan sosial di Indonesia;
- Menjalankan sistem pendidikan terapan yang terakreditasi secara nasional dan internasional;
- Menyelaraskan seluruh komponen sivitas akademika program studi Perancangan Manufaktur dalam penelitian dan rekayasa, guna memperkaya khasanah keilmuan dan keahlian pada bidang perancangan manufaktur berbasis teknologi, etika dan moral yang berkontribusi pada pembangunan nasional maupun regional;
- Menggerakkan sivitas akademika program studi Perancangan Manufaktur pada kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui bentuk pembinaan, bimbingan, dan konsultasi, guna meningkatkan peran serta masyarakat dan memberdayakan masyarakat untuk mencapai indonesia mandiri.
- Mengembangkan pengakuan kompetensi bidang Perancangan Manufaktur pada tingkat nasional, regional maupun internasional
Prodi TRPM membekali kompetensi mahasiswa dalam bentuk:
- Hands‐on Technology: Diyakini bahwa perkembangan teknologi perancangan selalu mengalami perkembangan sangat cepat dari waktu ke waktu. Sebagai gambaran, penguasaan teknologi CAD diawali oleh penguasaan teknologi berbasis 2D dan kini dilanjutkan dengan penguasaan yang berbasis 3D‐modeling. Strategi yang diupayakan yaitu dengan menyediakan fasilitas teknologi perancangan parametric modeling, virtual analysis, prototyping, dan testing. Proses belajar mengajar diarahkan pada penguasaan teknologi (hands‐on technology) modern yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan nyata di masyarakat (umum/industri) sesuai standar/prosedur keteknikan yang berlaku di dunia industri maju. Lingkup program studi akan senantiasa melakukan upgrading teknologi sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada di industri manufaktur.
- Education Effectiveness: Pendidikan yang efektif disini maksudnya adalah menghasilkan lulusan yang bermutu dan tepat waktu. Untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan yang efektif, program studi menerapkan sistem penjaminan mutu pada berbagai level, baik level mahasiswa, level pengelolaan program studi/Jurusan, maupun proses pembelajaran.
- Design of Curricula : Kurikulum dirancang dan dikembangkan berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Perumusan Capaian Pembelajaran Bidang Teknik Terapan oleh komisi pembelajaran FDPNI (Forum Direktur Politeknik Negeri Indonesia). Perancangan kurikulum juga mengacu pada body of knowledge Teknik Rekayasa Manufaktur melalui empat pilar rekayasa manufaktur yang dikembangkan oleh Society Manufacturing Engineers (SME). Selain itu penyusunan kurikulum juga memperhatikan kurikulum bidang Design Engineering Technology yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi terapan di luar negeri sebagai referensi tambahan dan diakui oleh badan akreditasi ABET.
- Industrial Based Education: Kegiatan akademik dilaksanakan dengan mengangkat persoalan industri nyata dan memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk berpikir kritis dalam mencari solusinya. Hal ini dimaksudkan untuk membangun industrial culture/enterprise culture. Industri yang merupakan gudang permasalahan, perlu mendapatkan solusi‐solusi yang tepat dari program studi yang merupakan gudangnya ilmu dan keahlian. Melalui pendidikan berbasis industri ini mahasiswa dilatih untuk melakukan identifikasi, analisis, dan pemecahan masalah industri di bidang rekayasa produk/sistem manufaktur dengan mengaplikasikan teknologi perancangan. Dengan demikian mahasiswa diharapkan dapat menunjukkan pemahaman dan komitmen profesional dan etika tanggung jawab, termasuk menghormati keberagaman.
- Industrial Partnership: Sebagai pendidikan tinggi vokasi yang fokus pada penguasaan teknologi terapan, prodi perancangan manufaktur berusaha mengembangkan kerjasama dengan industri dan pihak‐pihak terkait pada bidang perancangan manufaktur dalam rangka membangun relevansi. Relevansi dimaksudkan untuk menjadmin kesesuaian kebutuhan dan persoalan dunia industri dengan kompetensi yang dikembangkan dunia pendidikan. Kerjasama ini memberikan kesempatan bagi dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan dan memberikan pengalaman berbasis industri. Kerja sama ini juga akan mengembangkan dan membangun kompetensi bidang perancangan manufaktur. Dengan demikian masyarakat dan stake holder akan mendapatkan keuntungan akan tenaga kerja yang berkualitas dan teruji.