
Bawa Nama POLMAN ke Panggung Internasional, Mahasiswa Teknik Desain Raih Prestasi Bergengsi di China
October 24, 2025
Mahasiswa Polman Bandung Raih Gelar Mahasiswa Berprestasi Nasional 2025
November 4, 2025Bandung, 3 November 2025 — Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Manufaktur Bandung (POLMAN) melalui Sentra Kekayaan Intelektual menyelenggarakan focus group discussion (FGD) bersama Telkom University di Gedung Rupantama pada Rabu (22/10).
Kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas dosen dan peneliti POLMAN dalam mengelola hasil inovasi dan penelitiannya sehingga dapat dihilirisasi dan memberikan dampak ekonomi yang baik bagi institusi serta masyarakat.
Membuka acara tersebut, Wakil Direktur Bidang Akademik dan Sistem Informasi POLMAN, Aris Budiyarto, menegaskan bahwa diskusi ini merupakan momentum penting dalam membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan di lingkungan kampus.
“Kami ingin memastikan bahwa hasil penelitian di POLMAN tidak hanya berakhir sebagai laporan, tetapi dapat dikembangkan menjadi produk yang benar-benar bermanfaat bagi bermanfaat bagi masyarakat dan industri,” ujarnya.
Sebagai narasumber utama, Direktur Bandung Techno Park Telkom University, Iwan Iwut Tritoasmoro memaparkan transformasi Telkom University sejak 2020 mengenai hilirisasi kekayaan intelektual. Ia menjelaskan bahwa Telkom memiliki proses kurasi yang ketat terhadap setiap pengajuan sehingga produk yang dihasilkan berorientasi pada kualitas ketimbang kuantitas. Inovasi tersebut juga harus bernilai komersial dan memiliki relevansi pasar. “Investasi dalam perlindungan KI bisa menghasilkan return on innovation,” tambah Iwan.
Melanjutkan pemaparan tersebut Asisten Manajer KI dan Transfer Teknologi BTP, Geraldi Gunawan menjelaskan struktur kelembagaan BTP yang mengintegrasikan tiga unit utama yakni Unit Solusi Teknologi, Unit Inovasi, dan Unit Pemasaran. Ketiganya berperan pada perlindungan KI hingga tahap komersialisasi dan kerja sama industri. Telkom University juga memanfaatkan sistem digital terpadu bernama BTP Superapps untuk mempercepat pengelolaan katalog KI dan proses hilirisasi.
“Kami ingin memastikan setiap inovasi kampus benar-benar sampai ke tangan pengguna, karena itu kami mendorong perlindungan penuh — mulai dari paten, desain industri, hak cipta, hingga merek,” terangnya.
FGD ini juga turut menyoroti pentingnya kebijakan pembagian hasil yang adil. Telkom University mencontohkan model bagi hasil sederhana antara universitas dan inventor, dengan porsi lebih besar bagi inovator yang berhasil menggandeng industri.
Menanggapi model hilirisasi inovasi tersebut, Aris Budiyarto beranggapan POLMAN dapat mengadopsi sistem serupa sehingga memperkuat motivasi dosen dalam menghasilkan karya inovatif yang berdaya saing.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan refleksi, di mana peserta memperoleh pemahaman mendalam mengenai manajemen inovasi yang menekankan evaluasi berkelanjutan terhadap kelayakan teknologi dan potensi pasar.
FGD ini menegaskan komitmen POLMAN dalam memperkuat peran Sentra KI-P3M sebagai penggerak inovasi, technopreneurship, dan kolaborasi antara industri dan akademia dalam mendukung kemandirian teknologi nasional.
Penulis: Rizki Aji Pratama (Sentra KI POLMAN)
Editor: Reza A. Pratama







