
Polman Bandung Gelar Seminar “Mastering Innovative Research”
November 26, 2025
Bandung, 26 November — Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Malam Bimbingan Himpunan Mahasiswa Teknik Manufaktur (HMTM) Polman Bandung, program sosial MACHA (Manufacture Charity) kembali digelar pada 15 November 2025 dan diselenggarakan secara serentak di tiga titik sekaligus, yaitu Yayasan Pondok Lansia Tulus Kasih, Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Al-Ihsan, serta wilayah sekitar Stadion Siliwangi melalui aksi berbagi makanan. Melibatkan puluhan panitia dan volunteer dari ME50 serta mahasiswa HMTM lainnya, kegiatan ini bertujuan menghadirkan kebermanfaatan sosial dan memperkuat nilai kemanusiaan dalam diri mahasiswa.


Pada Yayasan Pondok Lansia Tulus Kasih, kegiatan diawali dengan sambutan dari pihak pengelola panti dan ketua pelaksana MACHA, Naaila Huwaida (ME 49). Setelah itu kami berkenalan satu persatu dengan para lansia dengan menyebut nama dan kampung halaman kami, dimana disitulah kami merasa diterima dengan hangat oleh para lansia.


Suasana hangat dan takjub kembali tercipta pada saat sesi ice breaking, ketika para volunteer mengajak para lansia berbincang ringan untuk mencairkan suasana. Dalam proses ini, banyak lansia yang mulai bercerita mengenai masa muda, pengalaman keluarga, hingga hal-hal sederhana yang membuat mereka tertawa bahagia. Sebagian lainnya menikmati kesempatan untuk sekadar bercanda atau berbagi nasihat kepada mahasiswa yang mereka anggap sebagai cucu sendiri.
Setelah itu, seluruh peserta menikmati snack time, di mana volunteer mendampingi lansia menikmati kudapan biscuit dan buah. Interaksi kecil seperti membantu menyuapi lansia yang kesulitan menciptakan suasana kekeluargaan yang sangat terasa.


Kegiatan berlanjut dengan dua jenis permainan, yaitu pyramid cup dan totebag art. Pada permainan pyramid cup, para lansia didampingi volunteer menyusun gelas plastik secara bertingkat. meski tampak sederhana, permainan ini menghadirkan tawa, semangat kompetisi, serta kerja sama yang membuat suasana semakin meriah.



Sementara dalam aktivitas totebag art, para lansia diajak untuk melukis tas kanvas sesuai kreativitas masing-masing. Banyak hasil karya yang dibuat dengan penuh warna dan makna, dibantu oleh volunteer yang sabar menemani. Kegiatan ini juga diselingi dengan bernyanyi Bersama dengan para lansia, yang di mana ketika lagu diputar semangat dan antusias dari para lansia kembali bersinar.



Di akhir kegiatan, sesi penutupan berlangsung haru. Beberapa lansia meneteskan air mata karena merasa dihargai dan diperhatikan oleh para mahasiswa. Bagi mereka, kebersamaan dalam waktu singkat tersebut memberi kebahagiaan yang mendalam. Ungkapan terima kasih pun disampaikan berulang kali dari pihak panti kepada seluruh panitia dan volunteer.
Penulis: Farah Aqila Mahfudzah N.
Editor: Reza A. Pratama



Beralih dari panti lansia, pada PSAA Al-Ihsan, rangkaian kegiatan berlangsung secara meriah dan penuh energi. Para panitia dan volunteer mengajak anak-anak panti untuk mengikuti sejumlah aktivitas rekreatif seperti estafet bola, menggambar dan mewarnai, menonton film Bersama, sampai dengan sesi interaktif berupa tanya jawab dan permainan kelompok.



Kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk menghibur, tetapi juga untuk mendukung perkembangan emosional anak-anak, terutama dalam hal keberanian untuk tampil, interaksi sosial, dan rasa kepercayaan diri. Anak-anak yang semua tampak pemaalu dan pasif mulai menunjukkan keberanian ketika mengikuti permainan, memberi pendapat, atau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh panitia.


Banyak anak yang pada akhirnya merasa nyaman berada di sekitar volunteer, bahkan beberapa di antaranya terus menempel dan ingin bermain bersama. Suasana keakraban membuat kegiatan menjadi sangat hidup, penuh tawa, dan menciptakan hubungan positif antara mahasiswa dan anak-anak panti.



Bagi panitia, momen ini juga memberikan pembelajaran emosional yang penting. Mereka merasakan kesedihan saat melihat kondisi anak-anak yang kehilangan orang tua, tetapi juga kebahagiaan karena dapat memberikan perhatian, dukungan, dan waktu berkualitas bagi anak-anak panti. Di akhir kegiatan, panitia dan volunteer berharap kegiatan ini dapat membantu anak-anak merasa lebih dihargai dan diperhatikan serta mendorong mereka untuk tetap percaya diri dan optimis.



Sementara itu, tim berbagi makanan bergerak melalui empat rute di sekitar Stadion Siliwangi, dengan salah satu rute meliputi Jalan Aceh, Jalan Setam Jalan Banda, Jalan Riau, dan Kembali ke arah studion. Setiap rute membawa sekitar kurang lebih 50 paket rice bowl, sehingga total ratusan paket makanan siap untuk dibagikan.


Sasaran utama kegiatan adalah masyarakat yang membutuhkan, seperti petugas kebersihan, pemulung, pengemudi ojek online, serta warga rentan lainnya. Sepanjang perjalanan, tim banyak bertemu dengan pemulung yang berada di berbagai sudut jalan. Seluruh proses distribusi berjalan lancar, aman, dan semua paket makanan berhasil dibagikan secara merata.


Relawan yang bertugas merasakan pengalaman berharga mengenai kepedulian sosial dan empati kepada sesama. Banyak penerima bantuan yang menunjukkan rasa terima kasih mereka, menjadikan kegiatan ini penuh makna bagi para volunteer maupun warga yang menerima manfaat.
Ketua Pelaksana MACHA 2025, Naaila Huwaida menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen mahasiswa dalam membantu masyarakat sekitar. “Melalui MACHA, kami ingin memberi manfaat yang tidak hanya bersifat materi, tetapi juga emosional bagi lansia, anak-anak panti, dan masyarakat yang membutuhkan. Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi lebih banyak orang,” ujarnya.
Dengan terlaksananya MACHA 2025, HMTM Polamn Bandung menegaskan kembali komitmennya sebagai organisasi yang tidak hanya bergerak dalam bidang akademik dan teknologi, tetapi juga dalam penguatan nilai-nilai kemanusiaan, kepedulian sosial, dan keberlanjutan kontribusi bagi masyarakat Kota Bandung.



