Dari Polman Bandung, tim pertama yang lolos adalah Makanin, yang digawangi oleh Fathan Julian Achmad, Faris Nur Hikam, M. Ridhwan Awwaludin, dan Putra Afrizaliyansyah dari program studi Teknik Manufaktur. Dengan bimbingan Bapak Dede Sujana, tim ini mengembangkan konsep bisnis kuliner yang memadukan inovasi kemasan dengan cita rasa khas, dan akan menjalani pelaksanaan program dari Juli hingga November 2025.
Tim kedua, Skill ForgeUp Academy, terdiri dari Bayu Indra Firmansyah, Ayu Ardila, Baharudin, Dhea Rahma Aulia, dan Rafif Muhammad Zaki Yolandi. Di bawah arahan dosen pembimbing Fajrin Mubarokah Parhani, MH, mereka merancang platform pembelajaran vokasi digital yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan industri di kalangan mahasiswa. Program ini berlangsung selama enam bulan, dari Juni hingga November 2025.
Sementara itu, Casa Rito menjadi tim ketiga yang berhasil meraih pendanaan. Terdiri dari Kania Maulidina, Adi Murfid Nurirsyad, Muhammad Syahidan Al-Afghani, dan Naziha Birru Annisa Suryana dari program studi Teknik Desain, tim ini mengembangkan produk rumah tangga kreatif yang berorientasi pada desain fungsional dan keberlanjutan. Mereka dibimbing oleh Ibu Risky Ayu Febriani dan akan menjalani program mulai Juli hingga November 2025.
Keberhasilan ketiga tim ini menunjukkan komitmen dan kemampuan mahasiswa Polman Bandung dalam menciptakan solusi kreatif dan inovatif yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai unit bisnis nyata. Pendanaan P2MW yang diterima menjadi langkah awal yang signifikan dalam perjalanan wirausaha mereka.