Bandung, Polman-Bandung – Dalam rangka melakukan percepatan terhadap transisi kendaraan konvensional (dengan bahan bakar minyak) ke electric vehicle, dan adopsi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenkomarves menyelenggarakan kegiatan dengan tema “Dekarbonisasi Sektor Transportasi Melalui Adopsi (KBLBB)” pada Selasa, 7 November 2023, di the Trans Luxury Hotel, Bandung. Kegiatan ini diselenggarakan dengan mengundang beberapa pihak seperti pemangku kebijakan dan pelaksana pemerintahan terkait, pemerintah daerah, pengelola kawasan, badan usaha, asosiasi, perguruan tinggi, organisasi kemahasiswaan, dan non govermental organization. Kegiatan ini terbagi menjadi sesi keynote speech dan sesi diskusi panel.
Pada pembukaan dan keynote speech pertama, yang disampaikan oleh bapak Muhammad Rachmat Kaimuddin selaku deputi bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, disampaikan bahwa program ini perlu diakselerasi agar Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam rantai pasok kendaraan listrik dunia, menurunkan emisi yang dihasilkan dari sektor transportasi, dan mengurangi subsidi BBM. Kemudian, keynote speech kedua yang disampaikan oleh kepala Dinas ESDM Jawa Barat, ibu Ai Saadiyah Dwidaningsih. Adapun pembicaraan yang beliau angkat adalah mengenai tantangan, strategi, dan capaian pemerintah daerah provinsi Jawa Barat dalam melakukan percepatan implementasi KBLBB di wilayah Jawa Barat. Kemudian pembicara selanjutnya adalah bapak Bentang Arief Budiman yang merupakan partnership manager dari National Center for Sustainable Transportation Technology ITB, yang menyampaikan mengenai peranan riset dan inovasi di perguruan tingga dalam mendukung percepatan adopsi KBLBB.
Kemudian, kebijakan pemerintah dalam menguatkan ekosistem KBLBB di dalam negeri pun menjadi topik utama dalam diskusi panel sesi pertama. Sesi ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang peta tantangan dan tindak lanjut dari beberapa kebijakan, serta mensinergikan pemerintah pusat, daerah, badan usaha, dan stakeholder, untuk mendorong implementasi kebijakan adopsi KBLBB ini, terkhusus di wilayah Jawa Barat.
Sedangkan pada sesi kedua, sosialisasi program bantuan pemerintah untuk KBLBB roda dua menjadi bahan pada diskusi panel ini. Pada sesi ini, program bantuan pemerintah KBLBB roda dua baru dan konversinya diperkenalkan kepada masyarakat, sehingga dapat meningkatkan minat masyarakat untuk membeli dan/atau melakukan konversi KBLBB roda dua.
Selain itu, untuk dapat menjadi bukti pencapaian program dan ketersediaan mitra dalam membantu percepatan program ini, penyelenggara pun menghadirkan show case dari produk-produk KBLBB roda dua. Harapannya, keterlaksanaan kegiatan ini mampu mendongkrak kemungkinan penyebarluasan informasi dan edukasi tentang program percepatan adopsi KBLBB pada masyarakat yang lebih luas lagi.