Lokakarya Model Pembelajaran Project Based Learning
Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang memiliki indikator kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dengan kondisi ini model pembelajaran yang digunakan harus tepat dan mampu mewujudkan proses pembelajaran yang merangsang dan mendorong pencapaian hasil belajar yang optimal. Mahasiswa dan dosen memiliki peran sangat penting dalam menjalankan model pembelajaran tersebut. Peran dosen sebagai fasilitator, motivator, dan inspirator untuk menjalankan model pembelajaran, sedangkan mahasiswa belajar kreatif, kolaboratif dan eksploratif untuk mengasah sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai target belajar agar tercapai kompetensinya.
Model pembelajaran yang dipilih akan menjadikan mahasiswa sebagai subjek yang dapat berupaya menggali dan memecahkan sendiri permasalahan nyata dari suatu konsep materi yang dipelajari. Untuk mendukung model pembelajaran tersebut penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek / Project Based Learning (PBL), merupakan model yang tepat untuk digunakan.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga memasukan kriteria metode pembelajaran di dalam kelas menjadi salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang dituangkan dalam Kepmendikbud Nomor 3 Tahun 2021, dimana yang dijadikan indikator kinerja pembelajaran dalam kelas adalah persentase mata kuliah S1 dan D4/D3/D2 yang menggunakan metode pembelajaran pemecahan kasus (case method) atau pembelajaran kelompok berbasis proyek (team-based project) sebagai bahan evaluasi. Pembelajaran kelompok berbasis proyek yang dimaksud di atas adalah identik dengan PBL. Dengan dimasukannya PBL di dalam IKU PTN, menunjukan bahwa PBL ini menjadi sangat penting untuk diterapkan menjadi salah satu model pembelajaran di PTN.
Guna mengoptimalkan ketercapaian pembelajaran yang berkualitas bagi pendidikan tinggi vokasi dengan menerapkan model pembelajaran PBL pada Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Pendidikan Vokasi (PTPPPV), diperlukan workshop untuk mendorong terciptanya ekosistem PBL yang sesuai dengan kesiapan dan karakteristik masing-masing PTPPPV, sehingga diharapkan PTPPPV dapat menerapkan model pembelajaran PBL dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku dan secara paralel pemenuhan Indikator Kinerja Utama (IKU) bagi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dapat tercapai.
Kegiatan dilaksanakan di Ruang Rupantama Politeknik Manufaktur Bandung, pada hari Selasa s.d. Rabu, 23 s.d. 24 Mei 2023. Workshop diikuti oleh 51 peserta dari 17 Politeknik di Indonesia. Peserta dari Politeknik Manufaktur Bandung berjumlah 21 orang yang terdiri dari para Ketua Jurusan, para Sekretaris Jurusan Bidang Akademik, para Sekretaris Jurusan Bidang Produksi dan kerjasama, dan para Ketua Program Studi atau yang mewakili.
Pemateri workshop terdiri dari 5 orang dari Dirjen Vokasi yaitu: Nunung Martina, S.T., M.Si.; Darma Firmansyah Undayat, S.S.T., M.T.; Ahmad Riyad Firdaus S.SI., M.T., PH.D; Dr. Eng Pipit Anggraeni, S.T., M.T., M.Sc., Eng; Surateno, S.Kom., M.Kom. Secara umum workshop berisi kegiatan sebagai berikut: Paparan Pengantar Perdirjen No. 27 Tahun 2022 tentang PBL; Bimbingan Teknis dan Diskusi penyusunan RPS, RPP, Rubrik Penilaian, dan Evaluasi; Ekspos Produk Unggulan PBL masing-masing PTPPPV (Poster Produk); Role Play Pelaksanaan PBL.